Kenapa Orang Kafir Kaya-Kaya, sedang Orang Islam Miskin?

Sobat Cara Master, pernah gak dalam lubuk hati anda terbetik, mengapa kalau diamati dalam masyarakat atau kehidupan sosial kebanyakan orang kafir kaya-kaya atau tingkat perekenomian keluarganya cenderung lebih mapan dibanding orang muslim yang umumnya miskin dan hidup seadanya? Untuk menjawab pertanyaan ini tak lain tak bukan, hnaya Al-Qur'an dan atau Al-hadis yang bisa menjawabnya.

Kita tidak dapat menjustifikasi bahwa itu karena mereka banyak berusaha dan bekerja keras, sebab banyak pula yang Muslim walau kerja sepanjang hari selama bertahun-tahun tetap saja hidup pas-pasan.

Sekalipun demikian, kita juga harus percaya bahwa Allah swt. baru akan merubah nasib kita kalau kita sudah terlebih dahulu merubah diri kita, apakah itu pada kepribadian kita, pola pikir, keilmuan dan lain sebagainya yang dapat mempengaruhi kesuksesan seseorang. Jadi, jangan serta merta menyalahkan tuhan kalau bisnis dan usaha anda gagal melulu atau tidak juga berkembang, bisa jadi karena kurang ilmu dan tidak cekatan dan lain sebagainya.

Sebelumnya : Aneka Cara memakai Jilbab

Hadis Riwayat Ahmad Bin Hanbal

حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ إِسْحَاقَ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ دَرَّاجٍ عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ إِنَّ مُوسَى قَالَ أَيْ رَبِّ عَبْدُكَ الْمُؤْمِنُ مُقَتَّرٌ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا قَالَ فَيُفْتَحُ لَهُ بَابُ الْجَنَّةِ فَيَنْظُرُ إِلَيْهَا قَالَ يَا مُوسَى هَذَا مَا أَعْدَدْتُ لَهُ فَقَالَ مُوسَى أَيْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ وَجَلَالِكَ لَوْ كَانَ أَقْطَعَ الْيَدَيْنِ وَالرِّجْلَيْنِ يُسْحَبُ عَلَى وَجْهِهِ مُنْذُ يَوْمَ خَلَقْتَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَكَانَ هَذَا مَصِيرَهُ لَمْ يَرَ بُؤْسًا قَطُّ قَالَ ثُمَّ قَالَ مُوسَى أَيْ رَبِّ عَبْدُكَ الْكَافِرُ تُوَسِّعُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا قَالَ فَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ مِنْ النَّارِ فَيُقَالُ يَا مُوسَى هَذَا مَا أَعْدَدْتُ لَهُ فَقَالَ مُوسَى أَيْ رَبِّ وَعِزَّتِكَ وَجَلَالِكَ لَوْ كَانَتْ لَهُ الدُّنْيَا مُنْذُ يَوْمَ خَلَقْتَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَكَانَ هَذَا مَصِيرَهُ كَأَنْ لَمْ يَرَ خَيْرًا قَطُّ (رواه احمد)

Terjemahnya :
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Ishaq berkata; telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi'ah dari Darraj dari Abu Al Haitsam dari Abu Sa'id Al Khudri dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda: "Sesungguhnya Musa berkata: 'Ya Rabb, mengapa hamba-Mu yang beriman hidup di dunia dalam keadaan miskin? '" beliau bersabda: "Lalu pintu surga dibukakan untuk Musa hingga ia dapat melihat ke dalamnya, kemudian Allah berfirman: 'Wahai Musa, inilah yang telah Aku persiapkan untuknya! ' maka Musa pun berkata; 'Wahai Rabb, demi kemuliaan dan keagungan-Mu, kalaupun sekiranya kedua tangan dan kakinya terpotong dan dia berjalan dengan mukanya semenjak Engkau menciptakannya hingga hari kiamat nanati, jika tempat kembalinya adalah sepeti ini maka dia tidak akan rugi sedikitpun." Beliau bersabda: "Kemudian Musa berkata: 'Mengapa hamba-Mu yang kafir Engkau lapangkan kehidupannya di dunia? ' beliau bersabda: "Lalu pintu neraka dibukakan untuk Musa kemudian dikatakan kepadanya: 'Wahai Musa, inilah yang telah Aku persiapkan untuknya.' Maka Musa pun berkata; 'Wahai Rabb, demi kemuliaan dan keagungan-Mu, sekiranya ia telah memiliki dunia semenjak Engkau ciptakan, jika tempat kembalinya adalah seperti ini maka tidak ada kebaikan sedikitpun baginya." (HR. Ahmad)

Sumber :
Kitab Asli (terbitan Dar Al-Kotob Al-Ilmiyah – Beirut – Libanon) : Musnad Ahmad bin Hanbal, Jilid 5, Kitab : Sisa Musnad sahabat yang banyak meriwayatkan hadits, Bab : Musnad Abu Sa'id Al Khudri Radliyallahu ta'ala 'anhu, hal. 223, no. hadis 12086)
Software : Lidwa : Ahmad No. Hadist : 11342

Jadi, kesimpulannya, Kenapa Orang Kafir hidupnya kaya dan berkecukupan, sedang Orang Islam rata-rata hidup Miskin? Itu karena bagi orang yang tidak mempercayai Tuhan atau percaya pada Tuhan tapi menyembah yang selain-Nya, seperti berhala, patung dan sebagainya hanya mendapat kesenangan di dunia saja, sedang Muslim telah dipersiapkan kehidupan yang penuh kenikmatan di Surga kelak.

Bukan berarti, setelah tahu isi hadis ini kita kemudian hidup berleha-leha karena alasan Takdir'. Sebab walaupun demikian, itu sebenarnya hanya gambaran keseluruhan antara kehidupan yang dialami oleh orang Islam dan orang Kafir, tapi tidak menutup kemungkinan anda juga akan bernasib baik dengan memperoleh kekayaan yang melimpah berkat kerja keras dan bekerja pintar dalam mencari penghidupan yang layak.

Selanjutnya : Cara Memakai Sarung
Facebook Twitter Google+

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

×
Back To Top