Makna Cinta Sejati Dalam Islam yang Sebenarnya

Tahukah sahabat master semua apa Makna Cinta Sejati Dalam Islam? Jika belum harus menyempatkan membaca artikel ini sebagai rujukan sekaligus dalam mempertebal iman di bulan ramadhan yang penuh hikmah ini. Oh, iya, sebelumnya kami telah menulis beberapa artikel soal bulan ramadhan, silahkan merujuk ke sana untuk memperoleh beragam pengetahuan mengenai itu. Yang jelas, pemahaman akan cinta sejati dalam pandangan umum dan dalam ilmu keislaman tentu sangat jauh berbeda yang mana tentu ajaran agama jauh lebih logis dan abadi.

Sebelum memulai pembicaraan kita mari kita mulai terlebih dahulu dengan mengirim salawat dan salam kepada junjungan kita, yakni Muhammad saw. beserta untuk keluarganya dan sahabatnya yang senantiasa menyertai perjuangannya dalam menegakkan kalimat ‘Laa Ilaaha Illallah.

Adakah cinta sejati menurut hasil penelitian…?

 

Ada suatu fakta mengejutkan yang perlu diketahui oleh banyak anak muda sekarang, terutama yang sedang menjalani hubungan yang namanya pacaran yang notabenenya tidak dibenarkan dalam ajaran Islam. Dalam sebuah hasil research dari National Antonomous University yang berada di Mexico menyatakan bahwa ada hal yang mengejutkan yang perlu diketahui banyak pasangan, yang mana mereka menyatakan bahwa yang namanya hubungan percintaan suatu waktu tentu akan menemui yang namanya titik jenuh, bukan hanya dipengaruhi oleh faktor kebosanan saja, tapi juga karena kandungan berupa zat kimia yang ada di otak yang sifatnya mengaktifkan perasaan cinta seseorang itu telah berkurang atau habis. Dan disebutkan bahwa itulah sebabnya rasa tergila-gila banyak orang dan cintanya pada lawan jenis tidak dapat bertahan lebih lama dari empat tahun lamanya. Dan jika telah melewati 4 tahun usia hubungan, apakah itu pacaran maupun pernikahan, dengan sedirinya cinta itu sirna dan yang ada hanya dorongan seks semata sedang cintanya tidak lagi murni atau dengan kata lain bukan lagi cinta sejati. Dan dalam tataran suami istri bisa jadi karena faktor keimanan dan pertimbangan pada anak dan keluarga saja yang membuat sebuah hubungan bisa bertahan lama. Itulas sebabnya mengapa agama sangat menganjurkan setiap orang yang akan menikah untuk mempertimbangkan yang pengetahuan agamanya lebih baik dari pada kecantikan dan kekayaan atau pun nasabnya.

Sempatkan simak : Cara Melupakan mantan Pacar

Apa penyebab seseorang jatuh cinta…?

 

Sebagaimana dikutip dari situs bertita ternama, detik.com, disebutkan bahwa rasa tergila-gila dan tidak mempertimbangkan segala hal selain cinta di awal seseorang mengalami jatuh cinta dikarenakan oleh adanya pengeluaran komponen di otak, yakni kimia spesifik yang berbentuk hormone dalam berbagai jenis seperti endorfin, dopamin, feromon, neuropinephrine, dan oxytocin yang membuat pria atau pun wanita merasa sangat berbunga-bunga hatinya, begitu bahagia perasaannya dan juga berseri-seri. Namun, sahabatku, dengan berjalannya waktu dan timbulnya berbagai persoalan dan tanggung jawab yang harus dipikul oleh pasangan efek hormone yang
makna cinta sejati dalam islam
mempengaruhi tersebut mulai berkurang dan pada akhirnya menghilang begitu saja. Dan setelah itu, tahukah apa yang akan terjadi teman? Ya, cinta sejati tak lagi bisa bertahan dan yang ada adalah pikiran yang sudah kembali rasional, berbeda dengan sebelumnya yang buta karena cinta, dan jika sudah begitu tak ada lagi istilah cinta tak memandang harta, umur dan sebagainya, kalau si pria atau si wanitanya melihat yang lebih baik dari segi kecantikan, harta, ataupun kedudukan, maka bukan tidak mungkin ia akan berpaling kalau pengetahuan dan pengamalan agamanya lemah. Sekali lagi, itulah sebabnya mengapa Nabi Muhammad saw. pernah bersabda bahwa dalam memilih pasangan pilihlah yang agamanya lebih baik.

Sebelumnya : Download Cerpen Persahabatan dan Cinta

Inikah cinta sejati dari Abdurrahman bin Abi Bakar ra.?

 

Setelah membaca kisah ini saya yakin anda akan tambah percaya dari dua teori yang disebutkan di atas. Banyak sekali ulama yang telah menuturkan apa yang terjadi pada beliau yang mana suatu ketika beliau yang sudah mempunyai istri ketika berangkat untuk berniaga di kota Syam tanpa sengaja di tengah jalan ia melihat paras wanita yang begitu cantik dalam pandangannya, yang mana tubuhnya tampak semampai dan rupawan. Wanita itu adalah Laila binti Al Judi. Sejak itulah cinta yang begitu mengebu-gebu dan wajah perempuan cantik tersebut selalu terbayang dipikiran beliau dan bahwa karena begitu cintanya ia sampai membuat puisi khusus untuk mengungkapkan isi hatinya. Walhasil, Khalifa yang berkuasa waktu itu, yakni Umar bin Khattab ra. merasa iba padanya. Dan kerana mengetahui itu, sang khalifah pun berpesan kepada panglima perangnya yang akan menundukkan Syam waktu itu, bahwa jika kau temukan dalam tawanan perangmu yang bernama Laila binti al Judi, maka serahkanlah ia kepada Abdurrahman.

Singkat cerita, ternyata betul di antara tawanan perang ditemukan nama perempuan yang disebutkan di atas, dank arena kepatuhan panglima perang tersebut, ia pun akhirnya menyerahkannya kepada Abdurrahman untuk dinikahi. Namun apa yang terjadi kemudian, karena begitu cintanya pada istri barunya tersebut ia pun tidak lagi begitu peduli pada istri-istri lamanya, dan akhirnya ia pun diadukan kepada istri Rasulullah, Aisya,h waktu itu. Lalu ia pun melakukan pembelaan dengan menunjukkan kelebihan si Laila tersebut dengan menyebutkan bahwa wajar, “lihat saja giginya bagaikan delima.”

Dan tak lama setelah itu, setelah ia menikmati manisnya cinta dan asamara dengan tambatan hatinya yang baru, sesuatu yang tak disangka pun terjadi, bibir dari Laila ditimpa suatu penyakit yang mengakibatkan bibirnya tampak ‘memble’ alias tidak tertutup rapat dan karenaya giginya nampak terus. Apa mau dikata, sejak itulah tak ada lagi kata cinta sejati, perasaan Abdurrahman pun luntur padanya, yang ada selanjtunya adalah perlakukan yang sebaliknya, kasar dan tak lagi peduli. Dan akhir cerita, Laila pun diceraikan dan dipulangkan untuk berkumpul kembali kepada keluarganya.

Jadi sahabatku semua, masihkan kita mau tergila-gila dengan wanita atau pria yang kita cintai sekarang. Berpikirlah lebih rasional, pikirkan kalau seandainya kamu menikahi karena kecantikannya sedangkan derajatmu telalu jauh berbeda bisa jadi kejadian yang sama akan kamu alami. Atau karena ia kaya misalnya, jika keadaan ekomomi berubah apakah mungkin masih ingin bertahan? Tentu tidak.
Perhatikan sekali lagi pepatah arab ini : “Setiap yang terlarang itu selalu menarik” atau “Cintamu pada sesuatu senantisa membuat buta”

Baca dulu : Kata-Kata Mutiara Bijak untuk Motivasi Cinta

Pesan agama soal Cinta Sejati

 

Hadis - Dalam sebuh hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim disebutkan, saya kira saya tak perlu menyebutkan redaksinya secara persis, hanya maknanya saja agar mudah dimengerti. Disebutkan bahwa ada 3 hal dimana seseorang akan merasakan yang namanya manisnya iman, di antaranya jika Allah dan rasul-nya lebih dicintainya dibanding dengan selainnya, ia mencintai seseorang karena Allah dan yang terakhir adalah ia benci kembali kepada hal yang merusak atau kekufuran setalah ia diselamatkan oleh Allah sebagaimana ia benci jika seandainya dimasukkan ke dalam neraka. Ini artinya, jika pilihan terbaik jika ingin menjalani cinta sejati adalah dengan mempertimbangkan apakah pasangan yang akan kita nikahi sudah sesuai standar tuhan, yakni pengetahuan agamanya dan pengamalannya lebih baik.

Itu artinya, kalau kita mau selamat dan bebas dari penyesalan maka cintailah kekasihmu semestinya, jangan lebih dari cinta kepada Allah, karena semua akan pudar dan sirna seiring waktu berjalan.

Ungkapan ulama – Ada sebuah ungkapan dari salah seorang tokoh, yakni Yahya bin Mu’az beliau berkata: “Cinta karena Allah swt. ia tidak akan bertambah kadarnya hanya karena seseorang yang kamu cintai berbuat baik atau melakukan hal yang menyenangkan kepadamu, dan juga ia tidak akan berkurang hanya karena ia berlaku tidak baik atau kasar kepadamu.”

Kesimpulannya soal Makna Cinta Sejati Dalam Islam bahwa cinta sebenarnya adalah yang bukan terjadi karena faktor nafsu, penilaian keduaniaan, atau pun perasaan semata, tapi karen didasari oleh tuntunan agama untuk menikah dan berkeluarga. Jika anda memilih pasangan yang berpandangan demikian maka bisa dipastikan hubungan anda akan lebih langgeng hingga ajal menjemput. Amin.
Facebook Twitter Google+

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

×
Back To Top