Sebagaimana diketahui, haid merupakan najis yang dapat menghalangi perempuan untuk menunaikan ibadah baik itu shalat, puasa dan ibadah lainnya. Untuk itu, artikel tata cara mandi junub dan mandi haid ini penting dipalajari oleh siapa saja, terutama yang telah berkeluarga yang sering kali mengalami junub, entah apakah itu telah berhubungan atau pun baru selesai mengalami masa menstruasi atau datang bulan. Dan bukan cuma itu, wanita yang telah melahirkan dan sudah lewat masa nifasnya maka diwajibkan pula melakukan mandi wajib.
Cara melakukan mandi haid ataupun junub sebenarnya ilmu dasar dalam pendidikan agama Islam, yakni menyangkut soal materi Tharah atau membersihkan diri. Dan agar apa yang kita lakukan dapat diterima maka tentu Al-Qur’an dan hadis Nabi saw. harus jadi rujukan kita paling utama sebelum merujuk ke pendapat ulama dan lainnya.
Sebelumnya baca jg;
Penjelasan tambahan :
-----------------------------
Mandi Haid bagi wanita - Pada dalil hadis di atas dapat kita tangkap intinya bahwa bagi wanita yang mandi hadi atau setelah berhenti darah menstruasinya maka ia diwajibkan mendi dengan cara terlebih dahulu berwudhu, kemudian niat junub, setelah itu mandi sebagaimana diajarkan di atas dengan terlebih dahulu menyiram ke kepala sambil menekan dan menggosok bagian kulit kepala agar air dapat meresap masuk, selanjutnya menyiramkan ke seluruh tubuh agar semua bagian terkena air.
Setelah selesai membasuh seluruh tubuh maka selanjutnya dalam hadis Nabi tersebut disunnahkan menggunakan secarik kain atau pun kapas yang diberi minyak wangi yang dimasukkan ke bagian yang terkena darah di bagian farji wanita tersebut.
Mandi junub bagi suami istri - Hampir sama dengan di atas bahwa harus dimulai dengan wuduh yang disempurnakan, yang awalnya berniat wudhu dulu baru berwudhu sebagaimana biasanya, selanjutnya barulah menyiramkan air ke kepala sebanyak tiga kali dengan cara digosok-gosok juga pada pangkal rambut agar semua terkena air, selanjutnya siram seluruh badan yang dimulai dari kanan, dan jika ada jalinan rambut maka dalam hadis nabi tidak disebutkan bahwa tidak wajib dibuka.
Lalu bagaimana jika kita junub malam hari sedang dalam bulan ramadhan, apakah harus sahur dulu atau nanti setelahnya baru mandi? Sebenarnya jika sanggup dengan kondisi terlebih dahulu mandi tidak masalah, tapi kalau seandainya setelah makan juga tak mengapa sebagaimana dijelaskan dalam banyak literatur.
Cara melakukan mandi haid ataupun junub sebenarnya ilmu dasar dalam pendidikan agama Islam, yakni menyangkut soal materi Tharah atau membersihkan diri. Dan agar apa yang kita lakukan dapat diterima maka tentu Al-Qur’an dan hadis Nabi saw. harus jadi rujukan kita paling utama sebelum merujuk ke pendapat ulama dan lainnya.
Sebelumnya baca jg;
- Resep Kue Lebaran/Kering Terbaru, Unik dan Harganya
- Materi Kultum Ramadhan Bulan Puasa Terbaru
- Cara Mengganti Puasa Ramadhan (Mengqadha/Membayar Utang Puasa)
- Makna Cinta Sejati Dalam Islam
Penjelasan tambahan :
-----------------------------
Mandi Haid bagi wanita - Pada dalil hadis di atas dapat kita tangkap intinya bahwa bagi wanita yang mandi hadi atau setelah berhenti darah menstruasinya maka ia diwajibkan mendi dengan cara terlebih dahulu berwudhu, kemudian niat junub, setelah itu mandi sebagaimana diajarkan di atas dengan terlebih dahulu menyiram ke kepala sambil menekan dan menggosok bagian kulit kepala agar air dapat meresap masuk, selanjutnya menyiramkan ke seluruh tubuh agar semua bagian terkena air.
Setelah selesai membasuh seluruh tubuh maka selanjutnya dalam hadis Nabi tersebut disunnahkan menggunakan secarik kain atau pun kapas yang diberi minyak wangi yang dimasukkan ke bagian yang terkena darah di bagian farji wanita tersebut.
Mandi junub bagi suami istri - Hampir sama dengan di atas bahwa harus dimulai dengan wuduh yang disempurnakan, yang awalnya berniat wudhu dulu baru berwudhu sebagaimana biasanya, selanjutnya barulah menyiramkan air ke kepala sebanyak tiga kali dengan cara digosok-gosok juga pada pangkal rambut agar semua terkena air, selanjutnya siram seluruh badan yang dimulai dari kanan, dan jika ada jalinan rambut maka dalam hadis nabi tidak disebutkan bahwa tidak wajib dibuka.
Lalu bagaimana jika kita junub malam hari sedang dalam bulan ramadhan, apakah harus sahur dulu atau nanti setelahnya baru mandi? Sebenarnya jika sanggup dengan kondisi terlebih dahulu mandi tidak masalah, tapi kalau seandainya setelah makan juga tak mengapa sebagaimana dijelaskan dalam banyak literatur.
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.