Bisnis Trading Saham, Menjanjikankah? Wajib Baca ini dulu!

Sebelum masuk ke pembahasan soal hukum bisnis trading saham, saya informasikan bahwa info terlengkap soal ini ada di https://analis.co.id/ - Silahkan baca lebih lengkap artikelnya di sana.


Sekarang ini banyak sekali orang yang berpikiran instan, terutama bagaimana cara menghasilkan uang dengan mudah dalam waktu singkat, nah tercetuslah dibenaknya ide bermain saham, tepatnya bisnis trading.

Alih-alih untung banyak dan berlipat, malah kenyataannya banyak yang harus berakhir dengan stres karena kehilangan uang yang banyak dalam waktu singkat akibat turunnya harga saham dengan begitu cepat hanya dalam hitungan minggu saja, kalau para trader membahasakannya dengan 'tersangkut' artinya karena harga saham yang sudah terlanjur jatuh sehingga ia tidak bisa keluar / menjual, kalau pun dipaksa keluar ia akan rugi ratusan juta.

Kalau sudah begini tak ada yang bisa disalahkan kecuali keputusan kita yang keliru akan cara melipatgandakan materi.

Sebelumnya : Kerja dari rumah yang Menjanjikan dan  Cara Investasi Saham Online dan Strateginya

Jenis Investasi dalam Saham


Anda juga harus paham betul bahwa dalam bisnis saham tidak melulu harus 'taradig' kita bahkan bisa memilih beberapa alternatif yang menurut hemat penulis bisa jauh lebih menajijikan, kalah bahasa pak LKH (Lo Keng Hong) katanya 'dapatnya gak receh' ya kurang lebih seperti itu. Beberapa yang bisa dipilih yaitu,

1.  Trading


Nah ini yang mungkin membuat anda begitu tergiur karena mendengar orang lain 'cuan' (untung) berkali-kali, tapi itu karena belum tahu dalamnya gimana. Tahukah anda bahwa dalam trading resikonya jauh lebih besar ketimbnag memilih teknik investasi lain dalam bidang ini. Ini karena kalau seorang melakukan trading atau berdagang nilai saham umumnya membeli saat pasar lagi bullish (menunjukkan peningkatan) atau istilah lainnya 'growth' (tumbuh). Nah, karena kondisi seperti inilah potensi ruginya sebenarnya sangat nyata karena kita membeli saat terlihat akan meningkat dengan melihat grafik, sedangkan kita tahu kalau 'naik' itu lawannya 'turun', jadi ada 2 kemungkinan yang akan terjadi, kalau tidak naik terus mungkin juga akan turun. Faktanya, kalau anda mau berusaha mencari trader di dunia ini, atau tidak usah jauh-jauhlah, di Indonesia saja, ternyata tidak ada satu pun yang kaya raya, kalau pun ada seperti contoh di luar negeri, malah ujung-ujungnya bunuh diri karena tidak sanggup menahan kerugian yang fantastis.

Penyebab lain mengapa trading pasti sering rugi, karena ketika kita membeli saham akan ada biaya atau fee untuk pialang / sekuritasnya, demikian juga kalau menjual juga tetap ada fee untuk broker. Ini artinya, 'maju kena-mundur kena', sehingga kalau di total pada akhirnya sebenarnya yang ada kita malah rugi, belum lagi kalau harus bernasip sial karena kondisi pasar IHSG yang tiba-tiba saja anjlok. Berbeda halnya kalau kita memilih jenis investasi lain dalam saham yang akan dibahas dibawah.
bisnis trading saham online

2.  Value Investing


Tahukah anda apa itu value investing? jadi ini adalah salah satu cara bertransaksi saham yang bisa dikata cukup aman, karena yang kita lakukan membeli saham saat harganya lagi turun dan menjualnya diharga tinggi, sekalipun untuk ini butuh tahun antara 3 sampai 10 tahun. Tapi yang jelas untuk metode ini kita jauh lebih berhati-hati karena sebelum membeli kita menganalisis fundamentalnya (laporan keuangan, kinerja, manajemen, harga dan lainnya) sedang kalau trading kita hanya melihat pada grafik pertumbuhannya atau tepatnya 'tehnikal'nya.

Kata pak Lo Keng Hong sendiri kalau memilih jalan ke dua ini hasilnya jauh berlipat-lipat yang mana beliu menuturkan pernah cuan hingga 6000% sehingga portofolio sahamnya naik signifikan kurang dari 10 tahun. dan itu pula ia dinamai 'Warrent Bafetnya Indonesia'. Warrent Buffet sendiri adalah orang yang pernah menduduki peringkat pertama sebagai orang terkaya di dunia berkat saham dengan menenrapkan sistem value investing.

3.  Reksadana Saham


Kalau ini lain lagi dimana kita tidak melakukan investasi sendiri, melainkan menggunakan jasa manager keuangan untuk melakukan investasi. Dalam hal ini perusahaan reksadana. Jadi sistemanya adalah kita menyetor dana kemudian pihak tersebut yang menanamkannya atau membelikannya saham da nada hitungan keuntungannya tersendiri. Kalau ini bisa jadi alternative untuk pemula agar tidak salah langkah kalau harus melakukannya sendiri.

Fakta Soal Trading


1.  Haram


Mengapa penulis mengatakan ini haram? Karena dalam trading sebenarnya niatnya sudah salah, yakni membeli nilai dan bukan untuk tujuan investasi dimana ia bisa beli di pagi hari, sorenya langsung dijual. Kalau dibantah, misalnya 'bagaimana dengan penjual sayur yang beli subuh jual habis di pagi hari dan bahkan sebelum siang? Nah ini lain lagi karena memang sayur yang ia beli tujuannya untuk diperdagangkan sedangkan saham dibeli tujuannya untuk berinvestasi. Jadi ada esensi dari keduanya yang berbeda. Sekalipun demikian saya pribadi masih membenarkan kalau itu dilakukan untuk tujuan menghindari kerugian, dan bukan karena memilih jalan tersebut untuk melipat gandakan keuntungan.

2.  Susah jadi kaya raya


Sudah dijelaskan di atas kalau memilih jalan ini kita bisa kena banyak, yaitu fee beli, fee jual, dan resiko harga anjlok yang bisa terjadi kapan saja. Jadi kalau sudah begini, mau dengan hitungan bagaimana pun tetap susah untuk melihat plusnya, bahkan lebih banyak minesnya. Apa anda mau trading dengan pakaian rapi, berdasi, menenteng HP mahal, tapi ternyata cuma pencari receh, tak ubahnya tukang parkir.

Kesimpulannya, lebih baik Bisnis Trading Saham dengan memilih jalan sebagai value investor yang membeli karena hasil analisa matang pada fundamentalnya dan menahan untuk jangka waktu lama tanpa harus bingung dengan harga yang fluktuatif.

Selanjutnya : teknik Investasi di Pasar Uang
Facebook Twitter Google+

1 komentar:

artikelnya menarik, dulu pernah nyoba trading tapi gagal

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

×
Back To Top